struktur organisasi

Rabu, 05 September 2018

Opsi mayday 2018



Novit sebagai KORLAP opsi, membentangkan spanduk ajakan agar perduli terhadap sampah.

Perjuangan yang kami lakukan saat ini adalah sebatas membangun dasar, mencoba dan mengajak betapa pentingnya berjuang dengan pemikiran. Menjaga kebersihan lingkungan adalah bentuk sebuah perlawanan terhadap tirani yang ada pada diri kita sendiri, "buruh cerdas bersih dalam berjuang", selamat hari buruh internasional 2018.


Hari buruh dan pergerakannya bukanlah sesuatu hal yang baru di negara Indonesia, sejarah mencatat sebelum Indonesia merdeka tepatnya di jaman penjajahan Belanda. Pada tahun 1917 di bawah bendera Sarekat Islam Semarang Semaoen dan Kadarisman memproklamasikan pemogokan dan menuntut tiga hal. Pertama, pengurangan jam kerja dari 8,5 jam menjadi 8 jam. Kedua, selama mogok gaji dibayar penuh dan ketiga, setiap yang dipecat diberi pesangon 3 bulan gaji.

Dari situ kita bisa melihat rentetan sejarah panjang pergerakan buruh di Indonesia, yang seharusnya dengan usia yang begitu panjang dapat menjadikan pergerakan lebih matang saat ini. Sebuah pemikiran haruslah mengisi ruang-ruang pergerakan buruh, karena itu merupakan sebuah pondasi yang harus dimiliki oleh kaum buruh. Sebuah perjuangan besar tidak bisa dipisahkan dari hal-hal yang terkecil, sebagai contoh ketika buruh melakukan sebuah demonstrasi selalu saja meninggalkan sampah yang begitu banyak, dan jelas mencerminkan sebuah kualitas buruh itu sendiri.

Untuk perayaan mayday 2018 ini seperti biasanya HGAT (Hero Group Adventure Team) memilih untuk melakukan opsi pungut sampah. Ini dilakukan karena teman-teman HGAT melihat bagaimana kita bisa melakukan perjuangan yang lebih besar kalau hal yang sangat mendasar ditinggalkan. Opsi pungut sampah ini sudah yang ketiga, Novit dari giant Alam Sutra sebagai KORLAPnya.

Sampah yang terkumpul sekitar 20 kantong, dan yang terpenting adalah membangun kesadaran.


Perjuangan buruh Indonesia kedepan sangatlah berat, dengan adanya arus globalisasi. Ditambah lagi lahirnya revolusi industri yang ke empat telah menghasilkan robot-robot dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang jelas secara perlahan akan menggantikan tenaga manusia, artinya buruh harus berlari lebih cepat untuk bisa mengejar ketertinggalan agar bisa bersaing dan mempunyai nilai jual yang tinggi di tengah perubahan ini.

"Sebab nasib kaum buruh itu bukan urusan ekonomi saja seperti urusan upah dan urusan pensiun, bukanpun urusan sosial saja sepertinya asuransi dan pendidikan-nasib kaum buruh itu juga sebagian urusan politik. Ya suburnya dan kuatnya sarekat sekerja adalah banyak tergantung pada nasib politik", ditulis oleh Sukarno dalam bukunya di bawah bendera revolusi.

Arahan dari ketua HGAT dan KORLAP sebelum memulai opsi pungut sampah.


Politik adalah cara mendapatkan sesuatu dengan berpikir, artinya bagaimana pentingnya membangun individu-individu yang berkualitas untuk bisa melahirkan sebuah pemikiran yang adil dan bijak. Pungut sampah adalah cara kami berjuang, ditengah perayaan hari buruh internasional. Selamat hari buruh internasional.

HGAT ....
Tabah sampai akhir.... 

Kamis, 17 Agustus 2017

GUNUNG MASURAI

Gunung masurai termasuk ke dalam lingkar cincin api karena mempunyai dua buah danau vulkanik, yaitu danau kumbang dan danau mabuk.

 

Danau kumbang (photo oleh Eko).


Gunung Masurai terletak di Provinsi Jambi, serta masuk dalam bagian dari TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat). Secara wilayah administrasi gunung Masurai terletak di dalam tiga wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Lembah Masurai, Kecamatan Jangkat, dan Kecamatan Sungai Tenang Kabupaten Merangin. Gunung ini mempunyai dua danau vulkanik, yaitu danau kumbang dan danau mabuk. Danau mabuk sendiri kenapa di beri nama demikian, bukan karena air danaunya memabukkan dan tidak dapat di minum, tetapi karena jalur untuk menuju ke danau tersebut sampai dengan kembali ke area base camp puncak satu membuat orang menjadi mabuk karena medan yang sulit dan licin. 


Puncak top Masurai


Ketiga wilayah Kecamatan  sekitar kaki gunung Masurai di huni  oleh masyarakat yang datang dari beberapa daerah, Diantaranya  seperti Jawa, Palembang, Sumatra Selatan, Serta Padang,  Sumatra Barat. Mayoritas mata pencarian masyarakat sekitar adalah petani. Kopi, karet ,wortel, kubis, daun bawang, cabai, adalah komoditas pertanian  yang dihasilkan. Kearifan serta kesahajaan masyarakatnya menjadi magnet serta daya tarik sendiri untuk setiap orang/pendaki yang mengunjungi daerah tersebut.

  

Jalur pendakian yang terjal dan licin (photo oleh Eko).


Keramah-tamahan yang seolah-olah menjadi pelukan hangat, serta kritisi bagi diri bahwa culture/budaya negri ini yaitu tepo seliro masih tampak dalam sebuah kehidupan bermasyarakat. Ini berbanding terbalik dengan kehidupan di perkotaan yang mulai meninggalkan hal tersebut, secara tidak langsung mengikis budaya serta membuat pribadi menjadi kumpulan masyarakat yang egosentris.Jika pemikiran ini yang kita bawa serta tawarkan kepada mereka tentunya itu akan menjadi sebuah bahaya karena bukan tidak mungkin budaya yang kita pertahankan selama turun-menurun akan rusak dan hilang. Alam Indonesia juga masyarakatnya adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang patut kita jaga keberadaannya, maka untuk menuju akan hal itu kita harus mengenal dan mengetahui serta mencintai alam juga masyarakatnya.



Di tulis oleh Eko



Selasa, 15 Agustus 2017

CAMP CERIA

"Kita bisa bertukar cerita dan pengalaman serta menambah teman baru dalam sentuh dan belainya alam", kamping ceria.

Kemping ceria, Pasir reungit gunung salak Bogor
Pada awal tahun tepatnya tanggal 7-8 Januari 2017, HGAT (Hero Group Adventure Team) mengadakan sebuah kegiatan kemping ceria, yang bertempat di lereng gunung salak Pasir reungit Bogor Jawa Barat. Acara ini diadakan dengan tujuan untuk memupuk semangat kekeluargaan dan membuka ruang diskusi agar dapat bertukar pikiran mengenai pengalaman di seputar pendakian gunung dan penjelajahan alam bebas. 

Sekarang ini kegiatan pendakian gunung dan alam bebas sedang menjadi trend, kaum pria bukannya hal yang mendominasi lagi, tidak mesti perempuan yang berbadan kekar dan tomboy untuk mendaki gunung, bahkan perempuan yang sangat feminimpun sudah banyak ditemukan dalam kegiatan pendakian. Gunung sudah bukan tempat yang sepi, bahkan disaat musim liburan jalur pendakian menuju puncak mahameru bisa macet karena banyaknya pendaki. Acara kamping ceria dimulai pada pukul 17:00 WIB, dengan dihadiri kurang lebih 40 peserta. Di awal acara adalah ritual yang selalu dilakukan HGAT yaitu pengenalan diri satu persatu. Setelah istirahat, shollat dan makan acara dilanjutkan kembali.

Ijul dari Giant Sentul sebagai ketua panitia kemping ceria memberikan sambutan kepada para peserta, dilanjut oleh ketua umum HGAT yaitu Reza dari giant Bintara, dan  emsi acara dibawakan oleh Imam. "Para anggota HGAT yang mempunyai bakat seni silahkan maju", ucap imam, Reza dan Rahman bernyanyi di depan peserta yang semakin menambah kehangatan di tengah dinginnya udara gunung salak. Gunung bukanlah tempat untuk menunjukkan kekuatan dan juga mencari siapa yang menang atau kalah, tapi bagaimana kita bisa memahami tentang arti dari sebuah pendakian itu sendiri. Kepekaan dan kerendahan hati akan membuka lebar mata kita tentang sebuah kehidupan yang betapa kita saling bergantung dengan mahluk hidup lainnya. Alam dan gunung memang akan selalu memberikan kejutan yang berbeda kepada setiap pendakinya.

Pelepasan lampion


Lampion dilepas pada tengah malam, untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan lampion diikat dengan seutas tali, jadi hanya sebagai simbolis saja. "Kita lupa tuk memeliharanya, kita hanya ingin menikmatinya, kita lupa tuk menyayanginya dan kita lupa dia sahabat kita", sepenggal lyric yang diciptakan oleh nosstres telah membuka mata kita betapa alam harus dijaga dan dipelihara guna terjaganya keseimbangan ekologi di muka bumi ini.
 

Senin, 07 Agustus 2017

Pungut Sampah Di Ciliwung

Memungut sampah di sepanjang sungai ciliwung Depok (Photo oleh Hermanto).

Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kebersihan lingkungan masih sangat rendah, dilihat dari banyaknya sampah-sampah plastik yang mengisi ruang sungai Ciliwung.


Melihat kondisi sungai ciliwung yang semakin parah, karena banyaknya sampah plastik membuat kami dari komunitas pencinta alam, Hero Group Adventure Team (HGAT) merasa terpanggil untuk bergabung dalam kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 12 April 2017 oleh Komunitas Ciliwung Depok dan CSR PT Hero Supermarket TBK. Sungai ciliwung berhulu di dataran tinggi Bogor yaitu gunung gede-pangrango dengan panjang aliran kurang dari 120 km.

Sampah plastik yang dibuang sembarangan di sungai akan menyebabkan pengendapan dan penyumbatan aliran sungai yang bisa mengakibatkan banjir. Butuh waktu lama untuk plastik bisa terurai, artinya akan banyak masalah yang timbul akibat sampah ini. kandungan kimia yang terdapat di dalam plastik sangatlah berbahaya. Sungai yang kotor dan tercemar akan memberikan dampak buruk terhadap mahluk hidup dan lingkungan justru sebaliknya jika sungainya bersih maka akan memberikan dampak baik. Pada jaman dahulu sungai biasa dijadikan sebagai jalur transportasi. Sungai yang bersih bisa saja dijadikan wisata air, bisa berupa wahana arum jeram, atau sekedar melintasi sungai, dengan begitu secara otomatis akan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat.


Team HGAT melintasi sungai (photo oleh Hermanto)

"Kegiatan ini bermaksud untuk mengajak masyarakat sekitar bantaran sungai ciliwung agar tidak membuang sampah di sungai", ucap salah satu ketua Komunitas Ciliwung Depok, bapak Taufik. Menjaga kebersihan lingkungan adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama, keseimbangan ekologi harus tetap dijaga, karena apapun yang kita lakukan saat ini besar dampaknya dikemudian hari. "Kita hanya meminjam alam ini dari anak cucu kita", begitu ucap Thomas Alva Edison. Ketika kita bicara meminjam apakah pantas mengembalikannya dalam keadaan rusak ?, salam" TABAH SAMPAI AKHIR".


oleh Hermanto, dokumentasi HGAT



Laskar 28

"Laskar 28 adalah nama angkatan pertama Hero Group Adventure Team".

Apel pagi, dihari kedua DIKLATSAR (photo oleh hermanto)
Awalnya kita tak saling kenal. Dan kita bertemu dalam kesukaan yang sama. Bertemu, berkenalan, bertegur sapa dalam setiap pertemuan. Canda tawa yang semakin memper'erat rasa persaudaraan, dan akhirnya dipertemukan lagi dalam DIKLATSAR HGAT ke-1. Rasa persaudaraan semakin terasa dikala ada saudara yang kesusahan. Canda tawa dinginnya malam, tahap demi tahap dilalui bukan hanya untuk mendapatkan slayer merah, tapi bagaimana kita dilatih bukan hanya kepada sesama, tetapi juga kepada alam sekitar.

Terimakasih laskar 28 satu tahun sudah kenangan ini dilalui, tetap jaga tali persaudaraan, untuk cerita dimasa yang akan datang.